Jika hidup
adalah proses belajar yang tak pernah berhenti, maka mengedukasi diri menjadi
sebuah keniscayaan, bukan?
Tentu saja edukasi tak hanya kita dapatkan di bangku sekolah atau kuliah,
karena banyak hal bernilai edukatif yang bisa kita dapatkan di luar gedung
sekolah.
Maka, jika kamu
ingin berwisata atau bersantai sejenak sambil mengedukasi diri, datanglah ke
Kampung Edukasi Watu Lumbung di kawasan Parangtritis.
Tapi jangan salah,
kampung yang dimaksud di sini bukanlah perkampungan berupa rumah-rumah warga,
melainkan warung-warung unik dengan berbagai hidangan dan segala sesuatu
bernilai edukatif. Ada Alas Kuliner, Kedai Wedangan, Lembayung, dan
warung-warung lain dengan keunikan masing-masing. Tak hanya itu, di Watu
Lumbung juga tersedia homestay dan camping ground.
Adalah
Muhammad Boy Rifa’i, sosok di balik berdirinya kampung edukasi di atas bukit
ini. Hutan jati “disulap” sedemikian rupa menjadi tempat nongkrong asyik yang menyisipkan
nilai-nilai edukasi, yang salah satunya tercermin dari prinsip untuk tidak
memaku pohon. Tak satu pun pohon jati yang ditebang demi berdirinya tempat ini,
justru pohon-pohon tersebut dimanfaatkan sebagai tiang.
Saat berkunjung
ke Watu Lumbung kemarin, 27 Desember 2015, saya pilih Alas Kuliner yang
lokasinya berada di parkiran paling bawah. Di sinilah saya menyumbangkan tiga
buah buku—yang salah satunya adalah novel karya saya, hahaha… #penting—untuk
koleksi perpustakaan. Atas sumbangan tersebut, saya mendapatkan reward
berupa potongan harga 20% untuk makanan dan minuman yang saya pesan.
Sepaket teh poci
serta sepiring gorengan terasa begitu nikmat siang itu. Sepetnya teh dan manisnya
gula batu adalah perpaduan yang sempurna. Langit pun cerah menaungi perbukitan
yang hijau. Di kejauhan, Jembatan Kretek melintang di atas Kali Opak yang
airnya kecokelatan di musim hujan.
Mendoan dan
pisang goreng telah tandas. Teh poci pun tinggal ampas. Saatnya beralih ke spot
lain, yaitu gardu pandang di pohon jati. Untuk naik ke gardu pandang ini,
setiap pengunjung harus ditemani guide. Cukup bayar lima ribu rupiah,
kamu bisa berfoto ala-ala Kali Biru. Bedanya, gardu pandang Kali Biru berlatar
Waduk Sermo, sedangkan di sini berlatar Kali Opak dengan Jembatan Kretek di
atasnya.
Selain menikmati
sajian kuliner sambil bersantai di gazebo, pengunjung juga bisa berkreasi
dengan cat warna. Ada boneka-boneka mungil berbahan tanah liat yang siap
menjadi objekmu menuangkan kreativitas bermain padu padan warna. Menanam sayur di polybag dan membaca buku di
perpustakaan juga menjadi pilihan lain sebagai aktivitas edukatif yang bisa
kamu lakukan di sini.
Dari
Alas Kuliner, saya menyusuri jalan menanjak menuju Kedai Wedangan. Di sini,
kita bisa melihat Pantai Parangtritis dari sisi lain. Menyaksikan matahari yang
perlahan tenggelam di bawah garis pantai selatan sepertinya juga menyenangkan.
Selamat
berkunjung ke sini dan mengedukasi diri!
Rute ke Kampung
Edukasi Watu Lumbung: Jl. Parangtritis – Jembatan Kretek – belok kiri (tak lebih
dari 100 meter) – belok kanan, ikuti jalan menanjak sampai di Kampung Edukasi Watu
Lumbung.
Belokan menuju Kampung Edukasi Watu Lumbung |
Post a Comment
Post a Comment
meninggalkan komentar lebih baik daripada meninggalkan pacar. hehehe...