![]() |
City Palace Udaipur |
Setelah tawar menawar, kami pun deal dengan tarif 80 rupee untuk dua orang. Sesuai dengan perkiraan tarif yang diinformasikan oleh pihak hotel melalui email. Tuktuk pun melaju di antara lalu lintas Udaipur yang cukup padat sore itu, tapi tak sepadat dan seruwet lalu lintas di Agra. Klakson juga masih terdengar bersahutan. Ya, saya membandingkannya dengan Agra karena sebelumnya saya berkunjung ke kota ini, lalu mampir ke Chittor tanpa menginap, baru melanjutkan perjalanan ke Udaipur.
“Sit tight, Madam,” ujar sang sopir.
Saya memegang tiang tuktuk erat. Gila! Di jalanan yang naik turun dan sempit, sopir tetap ngebut sambil terus membunyikan klakson. Dan akhirnya, tibalah saya di hostel yang sudah saya pesan sebelumnya.
Setelah mandi dan istirahat sebentar, sebenarnya kami berencana ke sunset point di sekitar Danau Pichola. Tetapi, langit mendadak mendung dan tak lama kemudian hujan deras turun. Mungkin kami memang disuruh istirahat saja karena sudah sehari semalam belum bertemu kasur yang nyaman. Malam sebelumnya kami tidur di sleeper train dalam perjalanan dari Agra ke Chittor selama 17 jam!
Jadilah, sejak sore hingga malam kami hanya di hostel. Istirahat dan benar-benar tidur lelap.
![]() |
Bagian depan City Palace |
Kami memilih mampir ke Jagdish Temple. Menyaksikan warga sekitar datang dan pergi ke kuil untuk berdoa. Pagi dan sore menjelang petang memang waktunya mereka ke kuil. Di kuil biasanya ada orang yang meminta-minta sedekah dari para peziarah atau wisatawan. Siapkan pecahan rupee atau kalau mau sedekah 500 rupee (sekitar 100 ribu) juga nggak apa-apa. Hehe...
![]() |
Warga lokal akan beribadah di Jagdish Temple |
Jagdish Temple dan beberapa kuil di sekitarnya terbuat dari batu pualam. Dindingnya dihiasi ukiran relief yang bercerita. Biasanya, ada warga lokal yang menawarkan diri menjadi guide dan mereka akan menceritakan kisah-kisah pada relief tersebut. Tapi kita juga harus hati-hati, karena menjadi guide termasuk salah satu modus scam yang umum di India. Biasanya mereka tidak memperkenalkan diri sebagai guide, tetapi menyapa dan beramah-tamah lalu menggiring obrolan sampai mereka menjelaskan tentang sejarah kuil, arti reliefnya, dan banyak hal lain yang berhubungan dengan kuil. Pada akhirnya, mereka meminta sejumlah uang sebelum turis pergi.
Jika akan menyewa guide, buat kesepakatan harga di awal. Bahkan kalau perlu catat atau rekam saat menyepakati harga. Karena ada oknum yang menaikkan tarif semaunya walaupun sudah ada kesepakatan di awal.
Dari Jagdish Temple, saya belok kiri menuju arah Gangaur Ghat (semacam dermaga) di Danau Pichola. Pada pagi hari, warga lokal datang silih berganti ke tepi danau. Mereka memberi makan ikan dan burung-burung merpati yang sangat banyak.
![]() |
Seorang pemuda memberi makan merpati di tepi Pichola Lake |
Sembari hunting foto dan menikmati suasana di pagi yang agak mendung itu, saya juga ngobrol dengan warga lokal dan ikut memberi makan burung-burung merpati. Menyenangkan sekali menikmati pagi di tepi Danau Pichola ini. Suasananya tenang, seperti yang dulu saya rasakan di Goa. Jika berkunjung ke Udiapur, nikmatilah pagi di tepi danau ini. Jika cuaca cerah, matahari terbit pasti sangat indah.
![]() |
Di tepi Pichola Lake |
![]() |
Foto di sini, biar kayak Raisa. Hehehe... |
Luangkan waktu 2–3 untuk mengeksplor istana cantik ini dengan santai, tanpa terburu-buru. Apalagi para turis harus bersabar antre untuk berfoto. Ditambah waktu istirahat jika lelah naik turun tangga dan melewati lorong-lorong sempit yang serupa labirin. Jangan lupa bawa botol minum untuk isi ulang karena di dalam kompleks istana tersedia air isi ulang untuk wisatawan. Tenang saja, airnya bersih dan segar, kok.
Puas jalan-jalan di City Palace, saya kembali ke hotel untuk istirahat sebentar, makan siang, dan tentu saja mandi lagi. Destinasi selanjutnya adalah Monsoon Palace yang terletak di atas bukit. Waktu tempuhnya sekitar 20 menit dari hostel.
Beruntung kami dapat driver tuktuk baik hati dengan tarif yang wajar. Dia juga mau menunggu hingga kami selesai jalan-jalan. Tak hanya itu, dia bahkan membelikan tiket masuk (pakai uang saya sendiri) agar saya bisa dapat harga tiket wisatawan lokal yang jauh lebih murah. Cerita lengkapnya ada di buku Unforgettable India, hehe... promosi.
Untuk menuju Monsoon Palace, tuktuk hanya bisa mengantar hingga loket pembelian tiket karena medan yang menanjak dan berkelok tajam. Selanjutnya, disediakan shuttle untuk antar-jemput dengan tarif 100 rupee per orang.
Monsoon Palace juga dikenal dengan nama Sajjangarh yang diambil dari nama pendirinya, Maharana Sajjan Singh, salah satu raja dari Dinasti Mewar. Bangunan yang didirikan pada 1884 ini dulunya difungsikan sebagai obervatorium guna memantau cuaca dan awan untuk mengetahui datangnya musim hujan (monsoon). Karena itulah, tempat ini dinamakan Monsoon Palace. Sayangnya, bangunan bersejarah ini tidak cukup terawat, bahkan seperti telantar.
Saat saya berkunjung ke sana pada Juni 2018, beberapa bagian sedang direnovasi. Sehingga saya tak banyak mengeksplor bagian dalam bangunan. Akses menuju lantai atas juga ditutup karena keperluan renovasi. Satu-satunya yang menarik bagi saya adalah hamparan pemandangan hijau perbukitan dan bentang kota Udaipur dengan danau-danaunya. Suasana di sini juga tenang dengan udara yang sejuk.
![]() |
View dari Monsoon Palace |
Selama sehari semalam di Udaipur rasanya tak cukup. Saya begitu terkesan pada kota ini dan belum puas menjejakkan kaki di setiap sudutnya. Setelah berbagai drama di Agra, Udaipur memberi saya kedamaian dan keramahan. Tak ada pengalaman buruk sedikit pun di sini. Semuanya menyenangkan, meski Udaipur tak memberi saya senja yang jingga dan pagi yang cerah. Nanti jika badai covid 19 sudah berlalu dan kalian ingin ke India, singgahlah ke Udaipur karena India bukan cuma Taj Mahal.
Dan malam itu, gerimis turun tepat ketika kami tiba di stasiun kereta. Seperti mengucap salam perpisahan dan sampai jumpa....
Salah satu bucket list saya nih mba, suatu hari pengen banget ke sana, seru banget yaaa perjalananya semoga suatu hari bisa ke sana juga ya mb hihi
ReplyDeleteMasyaAllah cakep bener bangunan dan pemandangan di Udaipur ini ya mbak, aku tahunya taj mahal doank. Padahal banyak tempat indah di India ya.
ReplyDeleteWhaaa jadi rindu traveling euy... Kalau bawa anak seru nggak sih ke Udaipur? Bagus banget itu pemandangan dari Monsoon Palace
ReplyDeleteWah India, enggak sempat menreview makanannya yah mbak? Saya penasaran dengan makanan India tersebut.
ReplyDeleteWishlist nih traveling ke sana, mau dong itenarynya mbak. Tadinya rencana tahun ini tp blassss kita ga traveling dl sampai semua back to normal ya aamiin. Btw Mbak, tuktuknya ga di foto mbak? Hehe
ReplyDeleteWah bener banget mbak sehari semalam tak cukup nih untuk menikmati keindahan udaipur. Pemandangannya bagus banget. Pengen juga punya kesempatan untuk jalan-jalan ke sana☺
ReplyDeletePengen banget ke India. Temple nya itu loh, artistik banget. Alhamdulillah banget dapet supir tuktuk yg baik, sampe mau nungguin. Bahas itinerary nya dong Mba, buat referensi., hehe
ReplyDeleteSeru..udah nyampe di negrinya sharukhan sama kajool aja... bagus ya kak.. gambarnya menarik... infonya india kan macet dan dekil juga ga beda jauh kaya kita... jadi pengen ke India...eeehhhhh... semangat nabung lagi
ReplyDeleteSeru banget perjalananmu di India, Mba. Aku suka baca cerita perjalanan yang menyertakan tips-tips perjalanan, bisa untuk referensi ketika suatu saat jalan ke sana... Sebelum kamu meluncurkan Unforgetable India, aku nggak pernah tahu kalau ternyata kamu gemar sekali dengan negara ini. Btw, mba, aku belum baca bukumu, tapi setelah baca blogpost ini jadi ingin baca bukumu...
ReplyDeleteSeru banget jalan-jalan eksplor india ya mba... Apalagi sempet jadi Raisa KW hehehe... Ngomong-ngomong itu sayang banget ya ada bangunan bersejarah yang enggak terawat. Padahal viewnya bagus banget loh.
ReplyDeleteWOW tempatnya bagus banget, jadi pengen kesana juga, itu ke sana dlam acara apa mak.
ReplyDeleteTernyata selain Taj Mahal, India juga punya tempat yang menarik ya kayak Udaipur ini. Kalau melihat supir tuktuk yang ditumpangin waktu disini, dua-duanya kelihatan ramah dan wajar, sepertinya tempat ini memang menawarkan keramahan. Itu view dari monsoon palacenya bagus banget sih
ReplyDeleteAku penasaran ama Jagadish Temple. Itu ukiran di tembok, bentuk-bentuk hewan apakah? Gajah? Ada bentuk orang-orang juga ya. Batunya tapi lebih putih daripada candi Borobudur yah. Wah, aku bakalan lama tuh di situ, dipelototin satu-satu. Halah...haha...Bagus foto-fotonya. Aku klik satu-satu, pengen tahu...
ReplyDeleteWah iya nih mba, sehari semalam kurang ni kalo jelajahi kota yang (aku surprise liatnya) bersih ... bangunannya kokoh banget ni...
ReplyDeleteMasyaAllah indah sekali ... iya nih Dewi pikir kalau ke India identik dengan Taj Mahal. Apalagi Phicola lake, seandainya ke sana dan bisa melihat matari terbit atau turun pasti indah sekali��
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSeru ya melihat para traveller liburan ke Luar Negeri , ku suka liat burung2 banyak gitu, lucu. Semoga ada rezeki dan waktu berkunjung ke sana.
ReplyDeleteCAkep ya mbak liat burung-burung bisa dikasih makan trus bertebangan di dekat kita
DeleteWah perjalanan yang mengesankan mbak, bisa mengeksplorasi banyak tempat di India jadi pengen baca bukunya biar lengkap ya..
ReplyDeleteSaya baru tahu juga kalau India ada istana lain selain taj mahal. makasih ceritanga mbak.
ReplyDeletemba bikin itenerary dong sama price-nya ke sana hehe. saya tuh suka ATM itenerary orang buat nanti kalo ada rezeki kesana juga bisa di coba itenerary nyaa. di tunggu ya hoho.
ReplyDeleteHmmm, kapan ya saya dapat kesempatan berlibur ke India. Kalo kesana pastinya wajib berkunjung kesini nih, di foto aja bagus apalagi liat langsung.
ReplyDeleteAdddihhhh keren sekali bisa jalan2 ke India... Pengen.. Jadi bisa melihat sisi indahnya india dri jepretannya kakak nih..
ReplyDeleteWah banget banget destinasi wisatanya, bangunannya juga iconik banget ya, pasti seru pengalaman di sana ya mbak?
ReplyDeleteNoted..India bukan cuma Taj Mahal. Udaipur pun keren sangat. Mbak..fotonya juga bagus nih. Makasih ceritanya. India masih jadi wishlist karena suamiku enggak ke sana karena kalau traveling kami komplit bawa anak-anak.. Meski aku bujuk deh biar mau huhuhu
ReplyDeleteWuih foto-fotonya keren,gimana tuh cara ngambilnya? Oh yah, ke Udaipur ketemu bintang Bollywood nggak? hehehe
ReplyDeleteIndah sekali pemandangan di danaunya.
ReplyDeleteEmang di sana nggak ada guide resmi gitu ya mbak. Serem juga kalau udah asyik ngobrol, terus pas mau pergi di todong dimintain sejumlah uang sebagai ganti informasi yang diperoleh
aca aca nehi nehi hehehe
ReplyDeletewish list india semoga segera tercapai, aminnn
rajin nabung dan nabung mb
kalau aku baca baca blog, misal yang nyeritain Udaipur malah kayaknya blm ada yg crita soal danau ini.. jadi aku ya baru tau ini
Lihat foto merpati begitu banyak itu aku autokepengen juga..haha..semoga nanti bisa kesana juga..apalagi foto ala-ala Raisa gitu..hihi
ReplyDeleteMasyaAllah Mbak... indah sekali. Sehari pastinya takkan cukup. Mungkin storage HP langsung habis karena asyik bikin foto dan video terus. Super indahnya. Semoga bisa ke sana tahun depan atau depannya lagi (punya bayik, kadang harus rasional dikit kalau doa ke luar negeri).
ReplyDeleteAndai saya bisa ke Udaipur juga... Indah dan berbudaya sekali ya di sana.
ReplyDelete