-->

Bertualang Rasa di Jogja Halal Food Expo 2019

Siang itu, di Masjid Gede Kauman, saya yang baru saja selesai shalat Zhuhur sedang duduk di beranda masjid ketika seorang ibu paruh baya menghampiri saya. Dengan bahasa Melayu, dia menanyakan di mana restoran halal karena dia dan keluarganya belum makan siang. Pertanyaan yang membuat saya heran. Pasalnya, ini Jogja. Restoran halal amat sangat mudah ditemukan. Justru mencari restoran yang menyajikan makanan tidak halal lebih susah daripada restoran dengan berbagai menu yang halal.

Tak lama kemudian, suami, anak, menantu, dan cucu wanita itu keluar dari masjid. Si suami menceritakan bahwa semalam, mereka ingin makan di sebuah restoran. Tetapi rencana itu serta-merta gagal. Padahal mereka sudah sampai di depan restoran. Mereka mendadak ragu akan kehalalan makanan yang disajikan hanya karena di kiri kanan pintu masuk restoran ada patung Dwarapala atau Reco Gupolo.

Saya menahan diri untuk tidak tertawa mendengar cerita para pelancong dari Malaysia tersebut. Namun di satu sisi, saya salut pada kehati-hatian mereka sebagai muslim untuk selalu dan hanya mengonsumsi makanan halal. Saya pun menjelaskan bahwa di Jogja sangat banyak restoran halal, dan merekomendasikan beberapa restoran tradisional di sekitar Keraton Jogja.

***
Pintu masuk Jogja Halal Food Expo 2019
Hujan kemarin sore cukup deras mengguyur Jogja. Saya memesan taksi online menuju Jogja Expo Center (JEC). Sepanjang perjalanan saya sudah membayangkan nikmatnya berbagai kuliner yang disajikan dalam acara Jogja Halal Food Expo yang juga melibatkan PLUT-KUMKM DI Yogyakarta yang dikelola di bawah Dinas Koperasi UKM DI Yogyakarta.

Sampai di JEC, hujan belum juga reda. Saya segera masuk dan berkeliling melihat-lihat bermacam makanan yang tersaji. Saking banyaknya, saya bingung makanan apa yang akan saya pilih. Namun yang jelas, semua stan menyajikan makanan halal, baik yang sudah bersertifikat halal dari MUI maupun belum. Saya pun teringat keluarga Melayu yang saya jumpai di Masjid Gede Kauman setahun lalu.
Salah satu stan di Jogja Halal Food Expo 2019
Suasana Jogja Halal Food Expo 2019
Andai saat ini saya bertemu mereka lagi, saya akan ajak mereka berwisata kuliner di Jogja Halal Food Expo yang akan berlangsung sampai 24 Februari mendatang. Hal yang lebih penting, saya masih ingin menunjukkan kepada mereka bahwa kewajiban untuk hanya mengonsumi makanan halal bukan berarti membuat kita tidak bisa berwisata kuliner menikmati citarasa nusantara atau mancanegara.

Jika dulu saya merekomendasikan beberapa restoran kepada mereka, kali ini saya akan merekomendasikan stan-stan yang kemarin saya cicip makanannya, dan saya menyukainya.

1. Kehangatan yang Halal dari Semangkuk Bubur Manado Kyla’s
Sejak berangkat ke JEC, saya sudah berencana akan memesan makanan yang hangat, entah apa. Setelah kehujanan sepulang kantor, menyantap makanan hangat pasti sungguh nikmat. Pilihan saya jatuh pada bubur Manado Kyla’s.

Memasak Bubur Manado
Dua wanita menyambut saya di stannya. Seorang wanita menyiapkan pesanan bubur Manado. Tangannya begitu cekatan memasukkan sayur, mengaduk, dan mengemasnya dalam mangkuk plastik. Seporsi bubur Manado hangat seharga Rp.10.000,00 siap dinikmati.
Bubur Manado dari Kyla's
Disajikan dengan sambal dan ikan asin, bubur Manado ini memang sangat pas dinikmati saat hangat. Buburnya sendiri juga sehat karena dicampur banyak sayur; kangkung, kacang bayam, kacang panjang, dan kemangi. Rasa gurih dan asin didapat dari sambal dan ikan asin. Sungguh perpaduan yang sempurna.     

2. Gurih dan Hangatnya Mendoan dari Mendoan Ndeso 
Setelah bubur Manado tandas, saya ingin ngemil yang juga hangat karena cuaca yang cukup dingin. Saya lihat stan Mendoan Ndeso di antara stan-stan di Jogja Halal Food Expo. Stan ini memang termasuk salah satu stan yang cukup lumayan ramai pembeli. Saya lihat mendoan yang dijual juga benar-benar mendoan.
Stand Mendoan Ndeso
Saya termasuk orang yang menolak untuk menyamakan mendoan dengan tempe goreng tepung. Benar bahwa mendoan memang tempa berbalut tepung. Tapi, tidak semua tempe berbalut tepung bisa disebut mendoan. Betapa sering saya “tertipu”. Saat pesan mendoan, yang disajikan hanya tempe goreng berbalut tepung.
Mendoan dari Mendoan Ndeso
Mendoan Ndeso menyajikan mendoan yang memang asli mendoan. Tempe yang digunakan juga tempe khusus mendoan, bukan tempe papan yang diiris tipis agar menyerupai mendoan. Tempenya pun masih fresh tanpa bau sangit. Soal rasa, tak perlu ditanya. Jelas gurihnya. Proses menggorengnya juga tidak terlalu lama, karena mendoan memang tidak digoreng sampai kecokelatan.

Seporsi Mendoan Ndeso seharga Rp15.000,00, isinya tiga lembar mendoan besar dengan remah-remah tepung yang crispy. Namun, tekstur mendoannya tetap lembut karena tidak digoreng terlalu lama. Stan Mendoan Ndeso ini yang ingin saya datangi lagi jika berkunjung ke Jogja Halal Food Expo untuk selanjutnya.

3. Arlecchino Gelato, si Manis yang Sudah Bersertifikat Halal 

Jika dua makanan sebelumnya adalah citarasa lokal. Untuk makanan penutup atau dessert, saya mencicipi Italian gelato dari Arlecchino Gelato. Meski tagline gelato ini adalah The Authentic Italian Gelato, tapi kita tak perlu ragu akan kehalalannya karena Arlecchino Gelato sudah bersertifikat halal.
Arlecchino Gelato
Saya pesan dua sekop gelato rasa cokelat dan stroberi yogurt. Rasa cokelatnya benar-benar mantap dan terasa. Manisnya pun pas, tidak berlebihan. Sedang rasa stroberi yogurt cenderung memadukan rasa manis, asam, dan segar. Cocok untuk makanan penutup.

Harga satu cup Arlecchino Gelato berisi satu sekop adalah Rp15.000,00. Sedangkan untuk dua sekop seharga Rp25.000,00. Selain cokelat dan stroberi yogurt, banyak pilihan rasa lain, seperti green tea, oreo, red velvet, vanilla, dan azzuro.


Hari semakin malam. Hujan telah reda. Suasana masih cukup ramai. Sedangkan perut saya semakin kenyang setelah bertualang rasa di Jogja Halal Food Expo 2019. Bermacam makanan dengan citarasa lokal maupun mancanegara disajikan di acara ini. Adalah pilihan tepat untuk memanjakan lidah dengan beragam citarasa yang nikmat dan tentu saja halal.

Selain mendukung UKM lokal dan menjadi tujuan wisata kuliner, Jogja Halal Food Expo 2019 juga menginspirasi para pengunjung, khususnya muslim, untuk selalu berkomitmen mengonsumsi makanan halal. Sebab, bagi seorang muslim, makan enak saja tidak cukup. Selain enak, sehat, nikmat, yang harus diutamakan adalah halal. Baik halal zatnya, maupun cara mendapatkan dan mengolahnya.
Ayun
Menulis buku Unforgettable India dan mengedit banyak buku lainnya.

Related Posts

28 comments

  1. Ah iya bener nih bahwa tidak semua tempe berbalut tepung disebut mendoan. Salah satu kesukaan nih tempe mendoan, apalagi yang baru matang.
    Alhamdulillah sudah banyak yang bersertifikat halal ya mom, makan 0u

    ReplyDelete
  2. Kayaknya kudu ke sana hahahhaha. Pengen icip-icip makanannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kayaknya aku juga mau ke sana lagi, mau makan mendoan lagi.

      Delete
  3. gak ragu ya kalau makan disana sudah pasti halal semua. Saya paling suka ke festival kuliner seperti ini karena ada banyak makanan yang bisa saya coba :D biasanya sih malah jadi kalap hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalap itu pasti. hahaha... enaknya bareng2 sih, jadi bisa saling icip2.

      Delete
  4. Jajanannya bikin ngiler semuaaa. Kalau ke sana pasti kalap nih, haha.

    Btw persis kaya bapakku, mba. Beliau liat tulisan asing kaya China, Jepang, dll gitu aja pasti ragu mau belinya, haha.

    ReplyDelete
  5. Makanan halal bisa membuat hati tenang . Aneka makanan halal memanjakan lidah dan rasa penasaran buat mencoba setiap masakan.

    Yogyakarta tempat nya kuliner enak

    ReplyDelete
  6. Eh adq cashbacknya juga #salfok😂 Btw penasaran sama but Manado, walaupun Di Jogia bisa nyobain ragama makananyaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cashback-nya lumayan, bisa buat jajan gorengan. Wkwkwk

      Delete
  7. Setujuuu..mendoan dan tempe goreng tepung itu bedaaa!
    Dan aku baca ini pas jam maksi, huhuhu. Jadi ngebayangin bubur Manado yang bener memang sehat banget juga gelato yang 2 scoop cuma 25 ribu (di Jakarta duh...40-25 ribu)
    Keren event begini..cari yang halal bener enggak bingung lagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. 25 ribu itu pun masih dapet cashback 5 ribu, Mbak. Mantap!

      Delete
  8. Kalau datang ke acara kayak gini, aku bisa kalap mau makan apa aja. Saking kliatan enak. Hahhaa. DUh udah lama aku ga makan bubur manado mbaaa :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Musim hujan gini enak banget makan bubur Manado, biar nggak mi instan terus. Hehe

      Delete
  9. Hiks.. udah tanggal 22 dan saya belum sempat jalan-jalan kesitu.. Berharap weekend besok bisa sejenak refreshing disitu :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo, Mbak. Kemarin aku ke sana juga bareng temen2 bloger.

      Delete
  10. Wah aku malah belom sempet ke sana mba, ahh masih ada waktu ya. Besok akhhh meluncur, mupeng ama mendoan angetnya hehehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sampe hari Minggu, Mbak. Aku juga pengen ke sana lagi, makan mendoan anget.

      Delete
  11. Waah asyik banget ada acara begini, puas deh dan tenang karena halal. Apalagi ada si gelato waah bisa kalap nih anakku...

    ReplyDelete
  12. Pastinya mbak, bukan enak aja yg kita cari tapi yg juga halal. BTW, seru banget ya acaranya, jadi pengen kesana ajak keluarga. Sayang, jauhhh

    ReplyDelete
  13. Kulineran di Jogja itu selalu ngangenin buatku. Yang paling sering aku beli kalau kesana itu lumpia yang di Malioboro, ini bisa setiap hari harus mampir kesana untuk membeli.

    ReplyDelete
  14. Banyak banget nih pilihan menu makanannya. Sukses bikin ngiler mbaaak. Wah kalau aku ke sana gawat nih. Bisa diborong semuaaa..

    ReplyDelete
  15. Es krimnya bikin ngiler ��
    Ini diadakan tiap tahun ya?

    ReplyDelete
  16. Aku belum pernah nyoba bubur manado. Kalau mendoan dan gelato jelas favoritku. Jadi kangen sama Jogja, pengen segera pulang kampuuung

    ReplyDelete
  17. Selain kota wisata, Yogya juga kota kuliner ya. Banyak variasi makanan yg makin bikin orang balik lagi kesini.

    ReplyDelete
  18. Sebagai muslim memang seharusnya kita berhati-hati ya soal kehalalan produk yang kita makan.

    ReplyDelete

Post a Comment

meninggalkan komentar lebih baik daripada meninggalkan pacar. hehehe...

Subscribe Our Newsletter