-->

Dari Wakanda hingga Taman Botani Sukorambi

“Baba....”
“Yes, my son.”
“Tell me a story.”
“Which one?”
“The story of home.”


Lalu, mengalirlah cerita tentang kampung halaman yang kaya akan vibranium, sebuah negeri yang dihuni oleh lima suku, terletak di belahan benua Afrika. Mereka menyebutnya... Wakanda.

Tunggu, saya tidak sedang mengulas film tentang negeri fiktif bernama Wakanda yang dipimpin oleh Black Panther. Tapi, dialog antara N’Jobu dan anaknya yang menjadi pembuka di film tersebut membuat saya berpikir, cerita apa yang akan saya sampaikan jika suatu saat nanti seorang bocah menanyakan hal yang sama, tentang kampung halaman ibunya.

Lahir dan besar di Jember, membuat kabupaten yang hampir berada di ujung Pulau Jawa ini menjadi kampung halaman saya. Meski Jember tak punya vibranium seperti Wakanda, tapi Jember makin rame dan selalu punya alasan untuk membuat saya rindu, menjadi rumah tempat saya pulang. Jember is a story of home.

Salah satu tempat yang menyimpan banyak kenangan adalah Taman Botani Sukorambi. Karenanya, saat pulang kampung, kadang saya menyempatkan berkunjung ke sini. Dan, destinasi wisata Jember inilah yang nanti akan saya ceritakan kepadanya....

***

Dulu, ada seorang mahasiswa yang di masa kecilnya gemar berenang di sungai. Sampai dewasa, dia sebenarnya masih gemar berenang, meski tak sesering dulu. Masuk kampus, lingkaran pertemanannya adalah mahasiswa-mahasiswi yang juga gemar jalan-jalan dan bertualang. Saat jenuh dengan tugas kampus yang menumpuk, dia dan teman-temannya sering “melarikan diri” ke Taman Botani Sukorambi yang tak jauh dari kampus. Mereka berenang sepuasnya berjam-jam, jalan-jalan, foto-foto. Setelah itu, mereka kembali ke asrama dan menggarap tugas-tugasnya.

Berenang di Taman Botani Sukorambi (dok. pri)

Lulus kampus, dia merantau ke Jogja. Ah, kota budaya ini memang sungguh mempesona, baik bentang alamnya, budayanya, maupun orang-orangnya. Tapi, dia tak pernah lupa pulang. Bukan hanya keluarga yang memanggilnya pulang, tetapi juga kenangan.

“Kapan pulang? Yuk, jalan-jalan,” ajak teman lamanya.
“Bulan depan. Aku pengen ke Taman Botani Sukorambi,” jawabnya.

Lalu di siang yang panas itu, dia kembali menjejak sebuah tempat yang menjadi pelariannya saat kuliah dulu. Pepohonan tinggi dan berdaun rimbun begitu rindang menaungi setiap orang di bawahnya. Kebun hidroponik juga menyambut para pengunjung dengan sayur-sayuran yang segar dan sangat menggoda untuk dipetik. Ada selada, kangkung, dan lain-lain.

kebun hidroponik (sumber gambar: jawapos.com)
sumber gambar: detik.com
Dia turun menapaki tangga satu per satu. Sampai di bawah, pandangannya menyapu sekitar. Kolam renang yang bening dan tanpa sampah sedikit pun terlihat begitu menyegarkan karena berasal dari sumber mata air yang tentu saja bebas kaporit.
kolam renang di Taman Botani (dok.pri)
kolamnya jernih dan menyegarkan (dok.pri)
Kolam renang di Taman Botani Sukorambi lengkap untuk berbagai usia, mulai anak-anak, remaja, hingga dewasa. Kolam renang anak-anak hanya memiliki kedalaman 60 cm, sedangkan kolam renang remaja sedalam 80 cm. Kolam renang dewasa dengan kedalaman 180 cm dianjurkan bagi mereka yang bisa berenang.

Selain ketiga kolam tersebut, ada lagi kolam yang unik, yaitu kolam renang pelangi yang cocok untuk anak-anak dan balita. Selain dangkal, lantai dasar kolam yang berwarna-warni membuat anak-anak tertarik berenang di kolam ini. Satu lagi yang istimewa, yaitu kolam ramah muslimah didesain tertutup, sehingga tidak perlu khawatir bercampur dengan lawan jenis.

Kolam Pelangi (dok.pri)
***
“Mom, instead of swimming, what can I do in Taman Botani Sukorambi?”
“Many things you can do there and I am sure you’ll be excited.”
“Okay, then tell me....”


Tak puas hanya dengan berenang, pengunjung bisa bermain atau melakukan beberapa aktivitas menarik dan mengasyikkan, baik aktivitas yang bernuansa petualangan, bersantai, atau kegiatan edukatif lainnya.

Indahnya Taman Botani Sukorambi dari Atas Rumah Pohon
Kolam, gazebo, bunga-bunga, dan pepohonan yang menghijau menghiasi lanskap Taman Botani Sukorambi. Tak hanya menyegarkan udara, pemandangan tersebut juga menyejukkan mata, apalagi jika dilihat dari atas.
Rumah Pohon (sumber gambar: tamanbotanisukorambi.com)
Untuk menikmati pemandangan tersebut, pengunjung bisa naik ke rumah pohon yang memiliki ketinggian 5 meter dari permukaan tanah. Namun, karena ukuran rumah pohon ini hanya 2x2 meter, pengunjung harus bergantian untuk naik ke sini.

Memacu Adrenalin dengan Flying Fox Jungle dan Flying Fox Tombro
Mau merasakan sensasi “terbang” tanpa sayap? Flying fox ini harus dicoba! Dengan ketinggian 40 meter, cukup membuat adrenalin terpacu selama kita “terbang” dengan bantuan seutas tali di atas bentang hijau Taman Botani Sukorambi.
Flying Fox (dok.pri)
Bagi pemula yang belum berani mencoba flying fox jungle, alternatifnya adalah flying fox tombro. Dengan tali sepanjang 100 meter dan kemiringan yang hanya 15 derajat, flying fox tombro direkomendasikan bagi pemula, asal tidak takut ketinggian, ya.

Berkuda Bak Putri dan Pangeran

Bayangkan kamu ingin mengelilingi taman yang asri nan hijau, tapi kamu kakimu terlalu lelah untuk melangkah dan bosan naik kendaraan. Lalu, datang seekor kuda serta pawangnya yang siap mengantarmu jalan-jalan. Kamu tidak sedang di negeri dongeng.

Sebab, fasilitas ini disediakan oleh pengelola Taman Botani Sukorambi. Ada tiga ekor kuda yang digunakan untuk mengantar pengunjung berkeliling taman. Tenang saja, tak perlu mengeluarkan biaya mahal, karena hanya dengan membayar Rp10.000,00 saja, kuda beserta pawangnya siap mengantar siap mengantar siapa.

Bersantai di Pondok Baca
Sunyi, teduh, dan nyaman, itulah kesan dari pondok baca di Taman Botani Sukorambi. Koleksi bukunya memang tidak terlalu banyak seperti perpustakaan pada umumnya, namun koleksi-koleksi lama yang justru susah didapat justru tersedia di pondok baca ini. Bersantai sambil membaca buku di sini sungguh menyenangkan hati.
Pondok Baca di Taman Botani Sukorambi (dok.pri)
koleksi buku di Pondok Baca (dok.pri)
Melihat Koleksi Hewan Hias, Hewan Dilindungi, Kelinci di Bunny and Friends Village
Lucu, langka, indah, dan menggemaskan, hewan-hewan yang menjadi koleksi Taman Botani Sukorambi mencakup hewan hias seperti landak, marmut, love bird, dan lain-lain. Aneka jenis ikan mulai gurame, koi, patin, dan lain-lain juga ada di Taman Botani Sukorambi. Sedangkan, dari kelompok hewan yang dilindungi ada kijang, rusa, dan burung merak. Total ada 4 kijang, 12 rusa, dan 4 burung merak. Hewan-hewan tersebut diletakkan di tempat yang cukup luas agar memudahkan pengunjung untuk melihatnya.
Satu dari 4 merak di Taman Botani Sukorambi
Satu lagi yang tak kalah menggemaskan dan lucu adalah kelinci. Ratusan kelinci dipeliraha di sini, dan pengunjung bisa berinteraksi dengan hewan-hewan lucu tersebut. Selain melihat atraksi kelinci, pengunjung juga diajari merawat, memelihara, dan bermain dengan kelinci.

Belanja di HORTI HUT

Mengunjungi Taman Botani Sukorambi belum lengkap jika belum membawa oleh-oleh bibit tanaman, sayur-sayuran, atau buah-buahan. Harga bibit tanaman mulai Rp20.000,00-Rp150.000,00. Dengan berkunjung ke sini, secara tidak langsung, masyarakat juga diajak untuk menjaga kelestarian lingkungan, salah satunya dengan menanam pohon.


Selain pengunjung dapat melakukan hal-hal tersebut, Taman Botani Sukorambi juga menyediakan berbagai fasilitas di luar sarana rekreasi. Sebab, selain menjadi tempat rekreasi keluarga, Taman Botani juga menawarkan ruang meeting di Pondok Gaharu, lengkap dengan viewer, alat tulis, papan tulis, pengeras suara, serta makanan dan minuman. Bangunan berdesain natural ini terdiri dari dua lantai yang cukup menampung 30 orang. Biaya sewanya sebesar Rp300.000,00 per 8 jam.

Jika ingin bersantai dengan penuh keakraban seusai meeting dengan relasi atau saat berekreasi dengan keluarga, Taman Botani Sukorambi menyediakan area barbeque di luar ruangan dengan konsep pesta kebun. Area ini berkapasitas 30-50 orang. Jangan khawatir, semua peralatan barbeque sudah disediakan, seperti pemanggang, kipas, dan peralatan pendukung lainnya. Cukup membayar Rp500.000,00 per kelompok, keakraban dan kebersamaan akan tercipta lewat asyiknya barbeque di luar ruangan.

Villa Botani (sumber gambar: tamanbotanisukorambi.com)
dok.pri
Kalau membicarakan fasilitas di Taman Botani Sukorambi, rasanya nyaris tak habis-habis. Tak hanya dilengkapi dengan gazebo di setiap sudutnya, pengelola Taman Botani Sukorambi juga menyediakan villa bagi pengunjung yang ingin menginap dan menikmati suasana Taman Botani Sukorambi di malam hari. Ada dua kamar, ruang tamu, serta dapur dan kamar mandi dengan fasilitas air hangat. Bayangkan suasana pagi yang tenang, sejuk berembun, dan asri, semua itu bisa didapatkan dengan menginap di Villa Botani.  

***

Kampung halaman memang tak akan pernah habis diceritakan. Segala kenangan di sana tersimpan dalam ingatan dan akan terus menjadi cerita seru untuk anak cucu. Jika N’Jobu mengatakan kepada anaknya bahwa Wakanda memiliki senja terindah di dunia, maka nanti akan saya katakan bahwa Jember memiliki Taman Sukorambi yang tak hanya mempunyai sisi keindahan yang asri, tetapi juga memberikan nilai edukasi agar anak mengerti bahwa flora dan fauna juga harus dicintai.


Taman Botani Sukarambi
Alamat : Jl. Mujahir, Krajan, Sukorambi, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68151
Jam buka : Sabtu-Kamis, jam 07.00-16.00
Harga tiket : weekday: Rp12.000,00, weekend: Rp20.000,00

Ayun
Menulis buku Unforgettable India dan mengedit banyak buku lainnya.

Related Posts

8 comments

  1. Wakanda merupakan salah satu destinasi impianku, lho. Sayangnya memang cuma ada di film. Ga nyangka, dari sana bisa jadi ide untuk menceritakan Taman Botani Sukorambi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Samaa... pertama lihat lanskap Wakanda langsung jatuh cinta.

      Delete
  2. Kayak yang ada di Bogor, tapi aku lupa namanya. Asyik banget suasananya, asri. Mupeng main ke sana kalau berkesempatan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo nggak salah namanya Bogor Botanical Garden, konsepnya mirip Taman Botani Sukorambi. Tapi aku juga belum ke sana, masih ngubek-ubek Taman Botani yg di Jember aja.

      Delete
  3. Bejo mbak. Meraknya mekar. MasyaAllah!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak, beberapa kali ke sana baru sekali lihat meraknya mekar.

      Delete
  4. Salam kenal mbak. Asli Jember toh? Semoga next bs kopdar. Tengkyu udah ikutan ya^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal, Mbak Prita. Lahir dan besar di Jember tapi sekarang kerja di Jogja. Lebaran nanti mudik ke Jember, semoga bisa ketemuan.

      Delete

Post a Comment

meninggalkan komentar lebih baik daripada meninggalkan pacar. hehehe...

Subscribe Our Newsletter