-->

Hainan, Tentang Impian dalam Sebuah Cerita untuk Bapak

Selamat sore, Pak, apa kabar? Aku tahu, engkau pasti lelah setelah seharian mengurus ternak. Saat membaca tulisan ini, pasti kau sedang mengisap kretek ditemani secangkir kopi buatan Ibu. Betul, kan?

Pak, maafkan aku, yang kadang lupa berterima kasih atas semua izin yang kau berikan. Ridha dan doamu memudahkan banyak hal di hidupku, termasuk perjalanan-perjalanan yang melahirkan banyak cerita—meskipun kau sering kali khawatir.

Aku masih ingat betapa engkau khawatir saat pertama kali aku berangkat merantau ke Jogja. Sendirian. Kotak pesan di ponselku dipenuhi pertanyaan-pertanyaan darimu, menanyakan hal yang sama, "sudah sampai mana?" Lalu, saat pertama kali aku keluar negeri sedirian, sebelum berangkat berkali-kali aku jelaskan bahwa selama di pesawat, ponselku akan nonaktif, jadi tak bisa dihubungi.

Aku sadar, di mata seorang bapak, anaknya akan tetap dianggap bocah yang selalu dikhawatirkan, apalagi jika pergi sendirian. Tapi, Pak, sebocah-bocahnya aku di hadapanmu, kini aku telah punya keberanian mewujudkan mimpi untuk menjejak belahan bumi lain yang asing, yang berbeda, yang jauh dari kampung halaman kita. Di sana, tak ada orang yang kukenal. Namun dalam keadaan seperti ini, aku justru lebih bisa mengenali diriku sendiri. Mencari tahu lebih jauh apa yang sebenarnya betul-betul kuinginkan dan kuimpikan.
hainanrendezvous.com
Bapak, ini tentang bagian dari mimpi gadis kecil yang sering kali kau khawatirkan. Mimpi untuk menjejak belahan bumi lain, sebanyak mungkin, sejauh mungkin. Adalah Pulau Hainan yang saat ini menjadi salah satu mimpiku. Sebuah pulau cantik di ujung selatan negeri tirai bambu, Cina. Titik paling selatan yang juga disebut The End of the World.

Semakin aku mencari tahu, semakin tak sabar aku menjejakkan kaki di pulau yang juga dijuluki Hawaii of China ini. Apalagi, ternyata warga negara Indonesia bebas visa untuk berkunjung ke Hainan. Jadi, tak perlu repot mengurus visa dengan berbagai drama yang menyertainya. Juga, tak perlu keluar uang untuk biaya pengajuan visa. Dan yang jelas, tak ada harap-harap cemas visa ditolak.

Kau tak perlu khawatir, Pak. Aku berani ke Hainan. Cuaca di provinsi ini berbeda dengan cuaca di daerah lain di Cina. Hainan beriklim tropis, sehingga cuacanya tak jauh beda dengan Indonesia. Suhu rata-rata sepanjang tahun berkisar antara 20-30˚C. Benar-benar nyaman untuk jalan-jalan dan mengeksplor Hainan. Bahkan, aku pernah membaca komentar seseorang di media sosial bahwa Hainan adalah tempat yang dia inginkan untuk menghabiskan masa pensiun.
source: www.his-travel.co.id
Transportasi umum di Hainan juga sangat mendukung mobilitas warga lokal dan wisatawan. Bus dan kereta menjadi transportasi utama di pulau ini. Bagaimana dengan keamanan? Aku tahu, sebagai anak gadis, perihal keamanan adalah yang paling membuatmu khawatir, Pak. Tapi tenang saja, aku akan baik-baik saja. Hainan termasuk daerah yang aman dan ramah untuk perempuan. Sampai saat ini, image Hainan sebagai tujuan wisata cukup baik di mata dunia. Jadi, izinkan aku menjelajah pulau cantik ini, Pak.

Satu hal yang mungkin masih membuatmu bertanya-tanya. Bagaimana dengan makanan halal? Aku tahu, sejak kecil kau selalu menegaskan kepadaku agar selalu menjaga kehalalan makanan. Untuk hal ini, Bapak juga tak perlu khawatir. Sebab, restoran halal juga ada di Hainan, baik yang menyajikan makanan lokal maupun makanan cepat saji. Jadi, kau tak perlu khawatir anakmu akan kelaparan di sana.

Bapak, sekarang aku masih menuliskan mimpiku untuk liburan ke Hainan, dan menceritakannya kepadamu. Tapi suatu saat, aku akan menuliskan cerita tentang Hainan. Cerita yang aku alami sendiri saat udara segar Hainan telah kuhirup dan aku telah bermain dengan kecipak ombak di tepi pantainya. Kelak, cerita-cerita itu akan dibaca oleh cucu, atau bahkan cicitmu.

Hainan akan menjelma banyak cerita penuh warna. Jejak-jejakku di sana memang akan terhapus. Tapi, jejak berupa cerita akan abadi selamanya. Dari sekian banyak cerita, empat di antaranya adalah tentang tempat yang aku kunjungi di Hainan.

1. Menyapa Senja di Sanya Bay, Tempat Syuting The Meg
Terbentang sepanjang 22 km, Sanya Bay memiliki pantai berpasir putih dengan pemandangan khas daerah tropis. Di sinilah si hiu besar Megalodon menyerang orang-orang yang sedang menikmati keindahan Sanya Bay. Tapi tenang, itu hanya adegan dalam film The Meg yang berlokasi di pantai ini.
source: viator.com
source: simpsonyachtcharter.com
Jika cuaca cerah, senja di Sanya Bay sangat sayang dilewatkan. Aku akan berjalan menyusuri Coconut Dream Corridor sambil menikmati senja yang jingga dan angin sepoi yang sejuk.

2. Menyelami Budaya Cina di Nanshan Cultural Tourism Zone
Saat mengetik “Hainan Island” di Google Image, gambar sebuah patung berdiri kokoh di atas laut yang biru, cukup banyak muncul. Setelah mencari tahu, ternyata patung tersebut adalah Patung Dewi Guanyin yang belokasi di Nashan Temple. Patung setinggi 108 meter ini juga menjadi ikon Hainan.

source: telegraph.co.uk
Sedangkan Nashan Temple berlokasi di Buddhism Cultural Park yang termasuk bagian dari Nanshan Cultural Tourism Zone. Selain Buddhism Cultural Park, ada juga Blessing and Longevity Park dan Hainan Custom Culture Park. Di kedua taman ini, kita bisa menyelami kekayaan budaya Cina sekaligus menikmati keindahan alam berupa laut dan langit yang biru. Di sini, kekayaan budaya dan alam berpadu menjadi daya tarik yang wajib dikunjungi jika berwisata ke Hainan.

3. Mengunjungi Desa Bali di Hainan
Desa Bali adalah sebutan bagi sebuah wilayah di Hainan yang dihuni oleh orang-orang Cina yang dulu pernah tinggal di Indonesia. Pernah terjadi eksodus besar-besaran dari Indonesia kembali ke Cina. Lalu, pemerintah Cina saat itu menempatkan mereka di Pulau Hainan.

source: his-travel.co.id
source: rodadanroti.com
Penamaan Desa Bali bukan sekadar untuk menarik minat wisatawan, tetapi kampung ini benar-benar menjadi “miniatur” Bali. Nuansa Bali tidak hanya terasa dari ornamen-ornamen dan mural ala Bali, tetapi juga dari penduduknya. Semua orang yang bertugas mamakai seragam kain batik. Bahkan, guide lokal juga ada yang bisa berbahasa Indonesia.

4. Menatap Lanskap Hainan dengan Naik Cable Car di Phoenix Hill Park

source: vietchallenge.com
Phoenix Hill Park terletak di titik tertinggi kota Sanya, yaitu 400 Mdpl. Dari ketinggian ini, lanskap kota Sanya dan sekitarnya membentang penuh pesona. Untuk mencapai Phoenix Hill Park, pengunjung bisa naik cable car atau kereta gantung dengan pemandangan yang hijau di sekitarnya yang begitu memanjakan mata.

Jika berkesempatan naik cable car di sini, mungkin ini akan jadi pengalaman pertamaku naik cable car. Kata sebagian orang (yang fobia ketinggian), naik cable car itu menakutkan, bahkan banyak orang yang tak berani menaikinya. Tapi aku sangat tertarik mencobanya dan merasakan sensasi "ngeri-ngeri sedep" melihat pemandangan dari dalam cable car.

Bapak, itulah sebagian dari mimpi-mimpi liburan ke Hainan yang nanti akan kutulis menjadi cerita. Jika nanti aku berkesempatan ke sana, sekali aku tegaskan bahwa Bapak tak perlu khawatir yang berlebihan. Aku akan baik-baik saja. Ingatlah bahwa ketika anakmu ini bermimpi, maka ia berani bertanggung jawab meraih mimpinya.

Terakhir, aku juga ingin bercerita tentang HIS Travel yang menawarkan paket tour China, salah satunya paket tour ke Hainan. Bersama HIS, aku ingin mewujudkan mimpiku agar kelak bisa kau kutulis dan dibaca olehmu, juga oleh cucu serta cicitmu. Dan ternyata, Hainan tour yang ditawarkan oleh HIS cukup terjangkau, mulai 4,988 juta, sudah termasuk tiket pesawat dari Jakarta. Paket Hot Hainan ini cocok untukku sebagai pekerja kantoran karena durasinya yang pas, 6D4N. Selain paket ini, ada paket lain yang ditawarkan oleh HIS Travel, yaitu Hainan Harmony mulai harga 5 jutaan dan Hainan Harmony + Macau mulai harga 8 jutaan.      

source: his-travel.co.id
source: his-travel.co.id
Begitulah, Pak, tulisan ini mewakili mimpiku yang aku yakin selalu kau doakan dalam sujud panjang. Terima kasih untuk kebebasan yang kau berikan. Terima kasih untuk tidak menjadi sosok bapak yang mengekang anak-anaknya, meski terkadang kita berdebat. Terima kasih untuk semuanya, Pak. Selanjutnya, bersiaplah melepas anak gadismu untuk menjelalah belahan bumi nan indah bernama Hainan.
Ayun
Menulis buku Unforgettable India dan mengedit banyak buku lainnya.

Related Posts

33 comments

  1. Semoga melancong ke Hainan nya tercapai ya Mbak. Amin.

    Jadi ingat majikan saya di China saya nih. Saya juga kan pernah bekerja di negeri orang belasan tahun. Majikan baik dan suka diajak kalau mereka traveling. Memang dunia ini luas ya ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin...
      Beruntung ya, Mbak, dapat bos yang baik dan sering ngajak traveling.

      Delete
  2. hainan jadi list aku juga nih kak. sungguh tenpat yang eksotis dengan perpaduan budayayang ciamik

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama, Mbak, apalagi bebas visa buat WNI.

      Delete
  3. wah orang Indonesia bebas visa ya kesana boleh nih dimasukin ke list, pemandangannya juga bagus sekali yaa. Gak perlu ke Hawaii untuk menikmati pantai yang indah :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, Mbak, asyik banget kan nggak perlu rempong ngurus visa.

      Delete
  4. Wsekilas, aku pikiran Hainan itu apa mba hehe ternyata sebuah daerah yah.

    Btw mostly pemikiran ayah mba Ayu sama dg ayahku, mgkn krn kita perempuan yah :')

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, kebanyakan ayah memang gitu sih ke anak perempuannya.

      Delete
  5. Aku suka deh dengan cara mbak menuturkannya. Awalnya, aku bahkan mengira ini cerita fiksi mbak. hehe.. that's awesome. Infonya juga menarik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe.. nonfiksi yang dikemas seperti fiksi. Thanks for stopping by.

      Delete
  6. Jadi penasaran dengan Desa Bali di Hainan. Bisa membuat kampung yang semuanya serba nuansa Bali. Effortnya boleh juga untuk menarik wisatawan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dan mereka berhasil menarik wisatawan dengan branding Desa Bali.

      Delete
  7. Pulau Hainan sangat cantik dan menarik untuk dikunjungi, eksotismenya menawan.. berharap sekali bisa datang ke sana untuk rekreasi bersama keluarga..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hainan sendiri udah menarik, dan semakin menarik karena bebas visa.

      Delete
  8. Hainan, nama kota yang gak asing krn dulu teman yang kuliah di Cina suka verita ttg kota ini.
    Ooh aku baru tau di sana ada Desa Bali. Hmmm eksodusnya apa pas kerusuhan beberapa tahun lalu itukah mbak?
    Haha jd kepoh sejarahnya malah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku baca dari hasil searching di Google, eksodusnya sekitar akhir tahun 1950an, waktu pemerintahan Bung Karno.

      Delete
  9. Duh, Hainan ini sungguh menggoda ya. Walopun belom banyak denger, tapi lihat alamnya sungguh memesona. Semoga kesampaian bisa main ke sana.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin amin
      Aku juga baru cari tahu tentang Hainan setelah WNI bebas visa ke sana sejak tahun lalu.

      Delete
  10. Cantik banget Pulau Hainan mba:)
    Mungkin semua orang tua akan khawatir bila melepaskan anaknya pergi jauh dari jangkauannya mba ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, di mata orang tua, anaknya tetap anak kecil yang bikin khawatir.

      Delete
  11. Wah, aku tahunya Nasi ayam Hainan. Hehe. Ternyata wilayah di China ya. Semoga bisa kesini suatu hari nanti :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, iya. Hainan chicken rice ini terkenal banget.

      Delete
  12. Bagus banget ya itu Hainan, duh lihat foto-fotonya jadi ingin mencoba melakukan perjalanan ke Hainan. Apalagi sekarang lagi demen banget City Scape-an juga nampak okeh nih City Scape disana.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apalagi ke Hainan bebas visa. Semoga terwujud, ya. Amin.

      Delete
  13. MashaAllah bagus banget Hainan :D Semoga suatu saat bs menjejakkan di bumi Allah yang lain di Hainan :)
    Aku bacanya terharu, ingat Bapakku.

    ReplyDelete
  14. Baru tahu nih kalau wisatawan Indonesia bebas visa kesana, pemandangan yang indah ga kalah dengan ke Hawaii untuk menikmati pantai yang indah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Emang belum begitu lama, Mbak, baru tahun lalu bebas visa buat WNI.

      Delete
    2. iya ya bebas visa, baru tau jugak. mungkin ada kerjasama indo-cina.

      Delete
  15. Kok aku terharu banget bacanya :"") anyway good luck mbak! Semoga segera bisa mengunjungi pulau impian

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin
      Aku nulis sambil bayangin wajah bapak. :)

      Delete
  16. Mbak Ayun, kalau nanti melancong ke Hainan jadilah mata, telinga, dan mulut untukku ya. Setelah itu ceritakan semua yang kau lihat, kau dengar, dan kau rasa. Aku selalu suka gayamu bertutur.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siaap, Mbak Sha. Semoga bisa segera ke Hainan. Amin.

      Delete

Post a Comment

meninggalkan komentar lebih baik daripada meninggalkan pacar. hehehe...

Subscribe Our Newsletter